Thursday, October 14, 2010

SAVE THE EARTH_BY GRADE XII

TUGAS INDIVIDU
DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS
LINGKUNGAN YANG BERSIH
BY: THERESIA MAYA

Dalam tugas ini, yang akan saya lakukan dalam meningkatakan kualitas lingkungan yang bersih yaitu dengan dimulai dari diri sendiri. Yang saya lakukan yaitu menanam tanaman (jenis tanaman berpot). Adapun tanaman yang saya tanam yaitu sejenis tanaman yang bernama rumput Jepang.


Nama : Wilhelmina leli askadilla
kelas : XII

Inspirasi yang dapat saya ambil dari bacaan pada Kej 1: 1-24,adalah : Menggunakan listrik sesuai kemampuan.
hal-hal yang sudah saya lakukan :
1. sebelum nya, saya menggunakan seterika setiap pagi, namun sekarang,kami sekeluarga menyeterika satu minggu sekali, yaitu pda hari minggu.
2. sekarang,apabila sya tdak menggunakan lampu kamar untuk belajar, saya akan mematikan ny,saya selalu mematikan lampu kamar stiap hendak tidur.
3. dulu saya me'charge hp hmpir stiap saat,dan saat baterai belum penuh,saya sdh m'cabutnya, sekarang saya mengisi baterai hp hingga penuh, dan itu dpt di lakukan 3 hari sekali.
4. dulu, setiap air utk keperluan MCK habis,saya slalu menyalakan mesin,kemudian mematikan ny bila d'rsa cukup,namun sekarang, sya menyalakan mesin air 2 kali sehari,dan mengisi penuh semua bak air.
5. dulu saya sering menyalakan komputer,hanya untuk bermain game komputer, namun sekarang saya menyalakan komputer hanya untuk mengerjakan tugas saja.


Fransiska Viesta:
Laporan tentang “Penghematan listrik yang dilakukan dirumah”

Rumah saya memiliki lampu sebanyak ±25 buah. Setiap hari (terutama malam hari) lampu-lampu tersebut menyala sebanyak ±15 buah. Selain itu ada juga berbagai alat elektronik seperti televisi, kulkas, komputer, kipas angin dll. Biasanya alat elektronik yang paling sering digunakan adalah televisi, kipas angin dan komputer. Hal konkret yang bisa saya lakukan untuk mencegah terjadinya global warming adalah dengan mamatikan beberapa lampu yang tidak digunakan. Seperti lampu kamar tidur, lampu kamar mandi, lampu ruang tamu serta ruang keluarga. Total lampu yang bisa saya kurangi ada 8 buah. Untuk alat elektronik, biasanya saya menyalakan televisi atau kipas angin terus-menerus walaupun sedang tidak digunakan. Tetapi sekarang saya akan mematikan alat elektronik tersebut jika tidak sedang digunakan. Terkadang saya juga mengingatkan anggota keluarga yang lain untuk juga mematikan lampu atau alat elektronik lain yang tidak sedang digunakan.

Elisabeth Meiliana_Membuat Taman dan Memelihara Kucing

Florensia Nani_ Jalan Kaki untuk Hemat Energi
Langkah konkret yang saya lakukan adalah mengurangi pemakaian motor semaksimal mungkin untuk memperbaiki lingkungan.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah saat dimana saya diwajibkan pulang sore waktu itu untuk mengikuti matrikulasi. Tetapi saat mencari makan siang itu, saya dan teman teman berusaha untuk tidak menggunakan motor seperti biasanya, melainkan berjalan kaki menuju tempat makan terdekat.

Langkah kedua saya lakukan ketika harus membeli pulsa di tempat penjualan pulsa yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah saya. Saya yang biasanya malas berjalan kaki dan lebih memilih menggunakan motor, pada saat itu bertekad untuk berjalan kaki saja.

Langkah ketiga saya ambil keesokan harinya setelah langkah pertama. Saya memutuskan untuk membeli handbody dll di warung terdekat yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah saya dengan berjalan kaki. Walaupun cukup jauh tapi jika dilakukan malam hari tidak terlalu melelahkan.

Thursday, October 7, 2010

REFLEKSI SISWA_XI

EWALDUS, BANGSAWAN YANG RELA MENINGGALNYA SEGALANYA UNTUK HIDUP DEKAT DENGAN TUHAN

Ewaldus bersaudara dikenal sebagai bangsawan Inggris. Mereka mempunyai perbedaan karakter masing-masing. Ewaldus pertama berambut hitam, emosional tetapi ahli Kitab Suci; sedangkan Ewaldus kedua berambut pirang, berperangai tenang dan pragmatis. Mereka berdua sama-sama sama menmutuskan untuk menjadi seorang imam. Setelah ditahbiskan mereka berkarya sebagai misionaris. Mereka melancarkan pewartaan kepada suku-suku bangsa yang masih kafir.
Suatu hari mereka mewartakan Injil diantara orang-orang Sakson yang masih kafir tulen. Di tepi sungai Lippe, pada awalnya mereka diterima baik oleh kepala suku itu dengan penuh tanda tanya. Kedatangan mereka diketahui oleh seluruh penduduk dengan penuh kecemasan dan kecurigaan. Mereka dicurigai sebagai orang-orang jahat yang membahayakan kemerdekaan bangsa Sakson. Oleh karena itu, keduanya diserang dan dipukuli dengan pentung. Ewaldus kedua yang tenang itu menemui ajalnya ketika itu juga; sedangkan Ewaldus pertama yang emosional itu tidak mau menyerah begitu saja. Ia masih berbicara untuk menerangkan maksud utama kedatangan mereka. Namun usahanya ini sia-sia. Ia bahkan disiksa lebih ngeri lagi hingga mati. Peristiwa ini terjadi pada tahun 692.
Saya berpendapat bahwa mereka kudus karena mereka mau mengorbankan apa yang mereka miliki demi mewartakan keselamatan dari Yesus kepada orang-orang yang sebelumnya belum pernah mengenal Yesus. Dalam perjalanan pewartaan mereka, mereka bahkan mengorbankan nyawa mereka dalam tugas perutusannya.
Ada banyak hal yang bisa kita teladani dari kehidupan mereka,antara lain mereka mau meninggalkan kekayaan yang mereka miliki dan memilih menjadi seorang imam, selain itu mereka juga mereka tidak gentar hatinya ketika harus mewartakan injil di tengah-tengah orang yang tidak pernah mengenalmereka sebelumnya.

(Yuliana Alenuel Ekaristi_XI)



Santo Agustinus

• Aurelius Agustinus, Agustinus Hippo lahir 13 November 354 meninggal 28 Agustus 430 pada umur 75 tahun adalah seorang santo dan Doktor Gereja yang terkenal. Menurut Katolik Roma. Ia diakui sebagai salah satu tokoh terpenting dalam perkembangan Kekristenan Barat. Agustinus merupakan anak tertua dari Santa Monika. Ia dilahirkan pada 354 di Tagaste, sebuah kota di algeria Afrika utara yang merupakan wilayah Romawi saat itu. Ia dibesarkan dan dididik di Karthago, dan dibaptiskan di Italia. Ibunya, Monika adalah seorang Katolik yang saleh.

Menganjurkan penggunaan kekerasan dalam melawan kaum Donatis, sambil bertanya, "Mengapa ... Gereja tidak boleh menggunakan kekerasan dalam memaksa anak-anaknya untuk kembali, bila anak-anaknya yang tersesat itu memaksa orang-orang lain sehingga menyebabkan kehancuran mereka?

• Dari kegiatan yang ia lakukan, kita mengetahui akan pentingnya Ia dalam kalangan Gereja Roma. Ia merupakan tokoh besar yang memajukan perkembangan Kristen barat, itulah kenapa saya memilihnya.

• Dari perilakunya juga, kita dapat meneladani banyak sikap misalnya : patriotisme yang dimilikinya, keberanian yang telah berani memajukan Kristen barat, dan ketegasan yang dilakukan jika terdapat anggota yang merugikan atau memperburuk. Dapat kita lihat pula melalui posisinya atau ketaatannya dalam Gereja Roma.

(Ardian Situmorang)

SANTO STANISLAUS KOSTKA
Pangeran Sejati

Ada seorang pangeran bernama Stanislaus. Anak itu sehat, dan tegap badannya. Matanya jernih bagai air bersih, berkelip-kelip seperti permata. Bibirnya merah delima, tergelung dan selalu tersenyum simpul. Pipinya seperti bunga mawar yang sedang berkembang, kemerah merahan warnanya. Dari raut mukanya dapat dikenal bahwa pangeran itu adalah seorang yang lucu dan jenaka. Kekayaan ayahnya tak terhingga. Ibunya adalah seorang permaisuri yang sangat halus budinya. Setelah Stanislaus dipermandikan, Yesus memandang kepadanya dan berkata “Stanislaus pangeran kecil, kamu akan menjadi sahabatKu! SantoKu yang seindah gading pilihan, hidupmu tak akan bernoda!” demikian kata Yesus. Semasa kecilnya, ia sangat periang dan lucu, ia sering kali menunggang kuda dan bermain bersama, jika kudanya lelah ia berhenti dan membiarkan kudanya makan rumput yang hijau dan membiarkannya minum air sungai yang jernih. Stanislaus adalah seorang pemuja keindahan alam! Stanislaus penggemar seni music dan seni suara, namun ia pembenci dosa dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dosa. Demikianlah jiwa Stanislaus tiada terusik, tetap semurni Malaekat, gilang gemilang seakan akan sebuah cermin yang berkilau kilauan karena ditimpa sinar matahari. Tetapi ketika Stanislaus berumur 14 tahun, hidupnya berubah. Ia bersama kakanya, pergi ke kota Wina, ibu negeri Austria. Disana mereka harus belajar seturut kehendak ayahnya. Mereka masuk asrama Paderi-paderi sarekat Yesus, dan Stanislaus berbesar hati. Karena ia bisa sering bertemu dengan sahabatnya yaitu Yesus dalam sakramen altar. Tapi sayangnya, kakanya telah membeli kamar pada seorang petinggi, buruknya lagi petinggi itu tidak beragama katolik dan tambah pula beberapa teman kakanya yang tiada sopan sikapnya menumpang di situ juga. Mereka tidak suka dengan sikap Stanislaus yang sangat patuh dengan Tuhan. Mereka semua sangat memusuhi Stanislaus. Dan Stanislaus, pangeran sejati, ia tetap membatu saja, tiada menjawab, tiada bergerak. Siaplah Stanislaus bahwa serangan yang cemar serta gangguan iblis yang jahat itu akan semakin mengganas lagi.
Pada suatu hari, Stanislaus jatuh sakit parah. Dokter sudah tidak berharap lagi. Stanislaus mengerti dan ia meminta untuk mendatangkan seorang Imam untuk mengaku dosa dan menyambt sakramen Mahakudus. Tetapi tuan rumah tidak sudi menerima seorang Imam dan kakanya pun tidak mau menolong. Sangat menyedihkan nasib Stanislaus pada saat itu, tubuhnya semakin renta tak dapat berbuat apa apa. Stanislaus selalu mengigau, demamnya semakin tinggi, ia sudah tak kuat lagi. Sekarang Stanislaus meminta pertolongan pada santa Barbara, pelindung orang yang berada dalam bahaya maut. Berulang-ulang suaranya berbisik “o, santa Barbara doakanlah daku! Meski perminyakan suci tak dapat kuterima, asalkan saja Hosti Suci sekali lagi boleh ku sambut!” Dan santa Barbara datang menolongnya. Malam itu juga santa Barbara menolongnya, sekonyong-konyong gelap gulita menjadi terang benderang, seorang putri yang sangat cantik dan dua orang malaekat datang ke tempat Stanislaus. Tangan kiri puteri itu membawa sebuah piala emas yang bercahaya seperti matahari. Stanislaus bangkit dari tidurnya dan berlutut di hadapan putrid tersebut, dengan tangan gemetar santa Barbara diletakkannya Hosti Suci tersebut di lidah Stanislaus. Sesaat kemudian cahaya terang itu hilang, dan dengan sekejap Stanislaus sudah sehat kembali, dokter pun mengatakan bahwa Stanislaus telah sembuh. Ketika itu Stanislaus berumur 17 tahun. Cita-citanya menjadi seorang Paderi Sarekat Yesus. Namun ayahnya melarangnya mewujudkan cita-citanhya itu. Ia sangat kecewa tetapi ia tidak putus asa begitu saja. Suatu saat ia di usir oleh kakanya sendiri dan ia pun pergi meninggalkan kakanya sendiri. Stanislaus pun pergi ke hutan dan mengganti pakaiannya dengan jubah yang bersahaja dan memakai topi dengan pinggiran yang lebih lebar agar tubuhnya tidak terkena panas dan juga menghalau orang mengenalinya. Stanislaus mengembara. Setelah 15 hari ia berjalan kaki, Stanislaus tiba di negeri Jerman, kakinya penuh luka, berdarah, mukanya pucat dan kurus. Namun hati dan matanya berbinar binar gembira. Ia pun terus berjalan kaki karena tempat yang ia tuju belum juga tercapai. Pada suatu pagi, ia berada di depan gereja, ia sudah tidak kuat lagi berjalan, ia ingin menerima hosti suci namun sayangnya gereja itu bukan gereja katolik. Dan, di situlah terjadi keajaiban sekali lagi, malaekat memberinya hosti suci dan dengan sekejap ia sudah sehat kembali dan Stanislaus meneruskan perjalanannya sambil bersiul.
Percobaan telah selesai! Pada tahun 1567 Stanislaus boleh masuk biara Paderi Sarekat Yesus. Berkali kali Stanslaus tiada memikirkan gelarnya. Ia menyapu lantai, menolong di dapur, mengabdi sedapat dapatnya. Tiga minggu kemudian ia di pindahkan ke Roma, ke kota yang masyhur itu. Staislaus sangatlah senang mendengar itu. Dan sekarang ia dapat mencintai Bunda Maria dan Yesus dengan sungguh-sungguh. Dan setiap hari Stanislaus berdoa kepada Bundanya “ O, Maria, Bundaku yang tercinta perkenankanlah aku meninggal dunia di hari pesta Mu”. Dan Bunda maria pun mengabulkan permintaannya. Setahun kemudian Stanislaus jatuh sakit parah untuk yang kedua kalinya. Dan ia berkata bahwa ia tak akan sembuh. Rosario selalu menemaninya, ia tak mau di lepaskan dengan Rosarionya. Dan pada saat ia menerima sakramen perminyakan dan menenti waktu terakhirnya di bumi ia sangat senang. Saat waktu itu datang dan Stanislaus akan berangkat! Namun matanya , terus terbuka lebar dan tak ada terkejib. Orang di sekitarnya pun tak tahu bahwa Stanislaus telah tiada karena matanya terus bersinar tak ada terkedip. Ternya Ratu Surga tengah mengajak Stanislaus ikut bersamnya. Seketika itu, di atas kepala Stanislaus terlihat secercah cahaya yang muncul dan terangkat bersama naiknya Maria ke surga. Mereka yang ada di sekeliling tubuh Stanislaus pun berlutut dan memanjatkan doa. Hari itu tanggal 15 Agustus tahun 1568 pukul 3 dihari, Gereja katolik sedang merayakan pesta Bunda Maria naik ke surge, sedangkan Bunda Surgawi sendiri menjemput anak kesayangannya! Stanislaus, pemuda bangsawan, pangeran sejati, hanya berusia 18 tahun, akan tetapi karena cinta dan murninhya, ia hidup di tengah keduniaan bagi akhirat, akhirat yang kekal!
Menurut ku, Stanislaus patut di contoh keteladanannya. Sikapnya yang tak terpengaruh oleh kekayaan yang di miliki ayahnya membuatnya ia tetap bertahan menjadi pengikut Yesus.
(Agatha Angelina)


St. Tarsisius

Tubuhnya Diserahkan sebagai Ganti Tubuh Kristus


St. Tarsisius adalah seorang Putera Altar yang tinggal di Roma. Ia juga dianggap sebagai seorang Diakon karena tugas seorang Diakon ialah membagikan Hosti. St. Tarsisius juga mengantar Hosti dari Gereja ke Gereja.
Namun suatu ketika, saat sedang mengantar Hosti Kudus, St. Tarsisius diserang oleh segerombolan berandal kafir. Ia tidak rela membiarkan Hosti Kudus dipermainkan dan dimusnahkan oleh para berandal itu, oleh karenanya ia berkelahi dengan mereka. Gerombolan itu merajamnya sampai mati. Demikianlah St. Tarsisius wafat sebagai martir pada pertengahan abad ketiga. Ia dimakamkan dalam Katakomba Paus St. Kalistus yang terletak di Appian Way.
St. Tarsisius adalah seorang yang Kudus dan seorang martir, karena St. Tarsisius rela mengorbankan diri dan jiwanya untuk mempertahankan Hosti Kudus dari para pemberontak.
Kegigihan dan kesetiaan St. Tarsisius patut dibanggakan dan patut untuk diteladan. Kesetiaannya dan kegigihannya lah yang membuatnya rela mengorbankan nyawanya untuk Kistus. St. Tarsisius juga santo pelindung remaja. Oleh karena itu, baik sekali jika kita sebagai seorang remaja mohon bantuan darinya. Setiap tanggal 15 Agustus, semua orang di dunia merayakan perjuangannya.

(Reinardus Dian Putranto)


Bunda Teresa dari Calcuta

Bunda Teresa dari Calcuta (lahir di Üsküb,Kerajaan Ottoman, 27 Agustus 1910 sebagai Agnes Gonxha Bojaxhiu – meninggal di Calcuta,India, 5 September 1997 pada umur 87 tahun) adalah seorang biarawati Katolik terkenal dan kontroversial di dunia Internasional yang pekerjaannya di antara orang miskin Kolkata diberitakan secara luas. Pada 1931 dia melakukan kaulnya yang pertama di Darjeeling , memilih nama Suster Maria Teresa sebagai penghormatan kepada Teresa Avila dan Thérèse de Lisieux. Pada Oktober 1950 Teresa menerima izin dari Vatikan untuk memulai ordonya sendiri. Vatikan awalnya menamakannya "Diocesan Congregation of the Calcutta Diocese", tapi kemudian berubah menjadi Missionaries of Charity, yang misinya adalah untuk memberikan perhatian untuk (dalam katanya sendiri) "si lapar, si telanjang, si gelandangan, si pincang, si buta, si lepra, dan semua orang yang merasa tak diinginkan, tak dicintai, tak diperhatikan
Pada 1965 dengan memberikan Decree of Praise, Paus Paulus VI mengizinkan permintaan Bunda Teresa untuk mengembangkan ordonya ke negara lain. Ordo Teresa mulai tumbuh cepat, dengan rumah-rumah baru dibuka di banyak tempat di dunia. Rumah pertama ordo ini di luar India didirikan di Venezuela, dan kemudian diikuti di Roma dan Tanzania, dan kemudian di banyak negara di Asia, Afrika, dan Eropa, termasuk Albania. Sebagai tambahan, rumah Missionaries of Charity pertama di Amerika Serikat didirikan di Bronx Selatan, New YorkDia diberikan Penghargaan Templeton pada 1973, Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1979 dan penghargaan tertinggi warga sipil India, Bharat Ratna pada 1980. Dia dijadikan Warga Negara Kehormatan Amerika Serikat pada 1996 (satu di antara enam). Dia diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 2003, dan oleh karena itu dia dapat dipanggil Teresa Terberkati.

Saya menyatakan Bunda Teresa sebagai orang kudus karena hal-hal yang beliau lakukan memiliki tujuan untuk kemuliaan Allah dan penyelamatan sesamanya. Beliau melakukannya tanpa pamrih seperti yang Yesus ajarkan. Beliau juga memberikan kesaksian untuk hidup sebagai putra putri Allah. Beliau memotivasi kita untuk membantu sesama kita yang menderita.

Hal-hal yang dapat saya teladani antara lain:
1. Memperjuangkan martabat sesama kita.
2. Kesabaran beliau dalam melayani sesamanya.
3. Sifat penyayangnya terhadap sesama.
4. Membantu sesama yang memerlukan tanpa pamrih.
5. Peka terhadap keadaan sesama kita manusia.

(Meilisa)

NILAI ULANGAN

NILAI KELAS X_SEM 1_2010/1011
INISIAL TUGAS 1 ULANGAN HARIAN 1

GBH B 71
YBE B 73
PNA A 70
IBD B+ 85
WS 73
BMN B+ 83
ERS A 93
NB A 94
Ol 85
MUC B 79
ABA B 50
FY B
YRKS B 70
JFS B+ 78
Al A 71
MIP 83
MSY B 55
MM A 81
MOV A 83
YR B+ 45